Seorang perempuan tua meninggal dan dibawa ke Takhta Hakim oleh para malaikat. Namun ketika Hakim memeriksa catatan, ia tidak dapat menemukan tindakan cintakasih satu pun yang dilakukannya kecuali sebuah lobak, yang pernah diberikannya kepada pengemis kelaparan.
Tetapi demikian besar kekuatan satu tindakan cinta, hingga lalu diputuskan, bahwa ia diangkat ke surga dengan kekuatan lobak itu. Lobak itu dibawa ke muka hakim dan diberikan kepadanya. Pada saat ia menyentuhnya lobak mulai naik seperti ditarik oleh penggerak tak kelihatan, mengangkat perempuan itu ke surga.
Datanglah seorang pengemis. Ia memegang pinggiran pakaiannya dan diangkat bersama dia; orang ketiga berpegang pada kaki pengemis itu dan ikut diangkat juga. Tidak lama sudah ada deretan panjang orang-orang terangkat ke surga oleh lobak itu. Dan mungkin aneh nampaknya, perempuan itu tidak merasa beratnya orang itu semua, yang berpegangan pada dia; nyatanya, karena ia memandang ke surga, ia tidak melihat mereka.
Mereka meningkat semakin tinggi sampai mereka hampir mendekati pintu gerbang surga. Pada waktu itu perempuan tadi melihat ke bawah untuk terakhir kali melintaskan pandangnya ke dunia dan melihat deretan orang di belakangnya.
Ia menjadi marah. Ia memerintahkan denqgan lambaian tangan dan berteriak. "Pergi, pergi semua kamu. Lobak ini kepunyaanku."
Karena melambaikan tangan itulah ia melepaskan lobak sesaat saja - dan ia jatuh ke bawah membawa seluruh rombongan.
Hanya ada satu penyebab dari setiap kejahatan di dunia. "Itu kepunyaanku."
.
This entry was posted
on 10.05
and is filed under
mutiara hati,
Resonansi
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
Shout Box
My Link
Friend Link
Blog Statistik
Anda adalah pengunjung yang ke dalam nominalnol.blogspot ini terimakasih....
dan yang lagi online ada
pengunjung thanks ....enjoy to visit...
dan yang lagi online ada
pengunjung thanks ....enjoy to visit...
0 komentar